Indonesia tanah airku...
Ditengah hiruk pikuk manusia, ada sebuah kain
berkibar. Entah, tapi aku merasakan kesyahduan. Dua garis warna merah dan putih
bersatu padu di atas seuah kain. Kain itu biasa saja, namun mengingatkanku pada
sebuah tempat nun jauh di sana. Ah aku ingat, hari ini di tanah kelahiranku,
hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Sebuah hari akan peringatan darah
penghabisan. Darah yang mengantarkan negeriku sebuah kemerdekaan.
Hiduplah
indonesia raya.
Lagu itu lembut menembus pendengaranku. Kini aku
berdiri di tanah asing, menyaksikan sebuah perhelatan akan peringatan
kemerdekaan indonesiaku, membuat relungku bergetar. Kerinduan menghimpit.
Teringat di masa kecil, aku selalu menghormati
simbol negeriku itu meskipun anehnya di tanah kelahiranku sendiri, patriotisme
selalu pudar dan tak berarti. Kain itu naik setengah tiang, naik, naik, dan
naik. Lalu sang merah putih itu berkibar khidmat. Terbawa angin nan gagah. Lagu
kebangsaan kami bermain di udara. Segelintir orang perantauan yang senasib
denganku seketika memberi penghormatan di bawah bayang-bayangnya. Mungkin
sepotong kain itu membawakan mereka rajutan kenangan akan kampung halaman.
Kesedihan tumpah membasahi mataku. Begitu
kurindukan negeri itu. Indonesiaku.
No comments:
Post a Comment